Ketika suatu masalah itu datang bertubi-tubi menerpa, manusia sebagai makhluk Allah SWT. yang tidak pernah sabar, seperti menjerit ingin berputus asa. Terburu-buru ingin cepat mencapai penyelesaian. Padahal bukan pada penyelesaiannya yang nantinya akan dirasakan manfaatnya untuk diri kita, tetapi jalan dan proses menuju penyelesaian itu. apakah nantinya kita akan kuat dan tetap bertahan hingga sampai pada titik penyelesaian atau justru berhenti di tengah jalan dan menyerah sehingga kita hanya menjeritkan penyesalan bukan menghadirkan penyelesaian.
Posting ini saya tulis dengan maksud untuk menguatkan diri sendiri. Karena saat ini saya sedang berada dalam proses ujian yang belum sampai pada penyelesaian. Berat rasanya. Tapi saya tidak akan menyerah hingga hanya akan menjeritkan penyesalan. Saya akan tetap bertahan hingga sampai pada penyelesaian. Saya percaya pada janji-Nya, segalanya indah pada waktu-Nya. perbedaannya adalah bagaimana kita menyikapi ujian hingga sampai pada waktunya.
Ujian merupakan nikmat tersendiri yang harus disyukuri. Allah SWT. punya cara yang berbeda untuk memperlihatkan kasih sayang-Nya pada masing-masing umat-Nya.
Abi Yahya Shuhaib bin Sinan berkata: Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud,
“Sungguh baik nasib orang yang beriman kerana dalam semua keadaan mereka mendapat kebaikan. Dan tidak ada habuan baik seperti ini kecuali bagi mereka yang beriman. Apabila mendapat kesenangan maka ia akan bersyukur, maka syukur itu baik baginya. Dan apabila ditimpa musibah maka ia bersabar, maka sabar itu baik baginya.” (Hadis riwayat Muslim)
Source: http://ismaindia.wordpress.com/2011/05/08/474/
Source: http://ismaindia.wordpress.com/2011/05/08/474/
Selalu bersyukur dengan apapun kondisinya. Allah SWT. tidak pernah ingkar janji
Saya akan bertahan, hingga ketika saya sampai pada penyelesaian, saya akan menoleh ke belakang dan berkata, "Alhamdulillah, saya bisa melauinya."
.
